Jika kita disuruh untuk membuat daftar hal-hal yang kita tidak sukai atau benci dari pekerjaan kita, pasti banyak banget yang pengen ditulis. Misalnya, mulai dari rekan kerja yang nyebelin, lokasi kantor yang tidak strategis, bos yang galak, nominal gaji yang nggak cocok, dan masih banyak lagi.
Tapi sebenarnya hal diatas adalah hal sepele yang kita jadikan alasan. Persoalan utamanya ternyata ada pada faktor internal yaitu, diri kita sendiri. Jadi sebelum kamu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan, mari kita cek dulu faktanya. Jangan hanya menyalahkan pekerjaan, cari dulu alasannya dengan jelas dan pasti, agar kita bisa makin cinta dengan pekerjaan kita.
Ketika kita baru memulai pekerjaan baru, terkadang kita mengalami rasa benci karena belum beradaptasi. Hal itu memang sangat berbeda dengan rasa jenuh ataupun bosan. Benci pada pekerjaan merupakan sikap karena tidak ada kecocokan antara bakat dan pekerjaan yang dijalani.
Untuk itu, ketika kamu berada pada pekerjaan saat ini (tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan), luangkanlah sedikit waktumu untuk mencari pekerjaan yang benar-benar kamu inginkan agar produktivitas kerjamu bisa lebih maksimal.
Sebenarnya tidak pernah ada yang salah dengan suatu pekerjaan apapun. Justru kita sebagai makhluk hidup berakal sering tidak mampu memisahkan antara masalah personal dengan pekerjaan. Bos yang galak, rekan kerja yang nyebelin, itu merupakan faktor eksternal. Padahal kita membenci karena kita sendiri memutuskan untuk tidak melakukan perubahan. Maka dari itu belajarlah untuk tidak menyalahkan orang lain.
Jadi tinggalkan dulu segala urusan kantor, termasuk bos, rekan kerja yang nyebelin. Saatnya bersenang-senang dan memikirkan diri sendiri. Mau ke luar kota atau didalam kota pun nggak jadi masalah.
Dan untuk kamu yang sudah kehabisan jatah cuti, kamu bisa melakukannya di tempat kerja. Cobalah untuk mengatur lagi pekerjaanmu lagi agar terasa lebih menyenangkan. Saat kamu mulai bosan, cobalah untuk meninggalkan pekerjaan sejenak dengan membalas SMS, mencari motivasi melalui artikel atau melakukan hal-hal yang kamu senangi.
Pindah kerja bisa menjadi jalan keluar, asal pekerjaannya sesuai dengan harapan kita. Jika sudah mendapatkan pekerjaan pengganti, kita harus menanamkan passion. Hal ini penting banget biar kita jatuh cinta terus pada pekerjaan tersebut, dan juga menjadi kesenangan tersendiri, jadi nggak akan ada alasan lagi untuk membenci pekerjaan kita.
Berikut beberapa tips supaya kamu makin cinta pada pekerjaan-mu, semoga bermanfaat dan semangat bekerja :)
Editor: Bagus Hermawan
Tapi sebenarnya hal diatas adalah hal sepele yang kita jadikan alasan. Persoalan utamanya ternyata ada pada faktor internal yaitu, diri kita sendiri. Jadi sebelum kamu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan, mari kita cek dulu faktanya. Jangan hanya menyalahkan pekerjaan, cari dulu alasannya dengan jelas dan pasti, agar kita bisa makin cinta dengan pekerjaan kita.
Bukan Sekedar Jenuh
Saat kamu bekerja dan rasa jenuh mulai muncul, hal itu adalah sesuatu yang cukup wajar. Apalagi saat kita terlalu lama berada di perusahaan yang sama atau tidak pernah naik jabatan bisa dibilang mentok diposisi tertentu. Akan tetapi kejenuhan nggak bisa dijadikan alasan utama kenapa seseorang membenci pekerjaannya.Ketika kita baru memulai pekerjaan baru, terkadang kita mengalami rasa benci karena belum beradaptasi. Hal itu memang sangat berbeda dengan rasa jenuh ataupun bosan. Benci pada pekerjaan merupakan sikap karena tidak ada kecocokan antara bakat dan pekerjaan yang dijalani.
Untuk itu, ketika kamu berada pada pekerjaan saat ini (tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan), luangkanlah sedikit waktumu untuk mencari pekerjaan yang benar-benar kamu inginkan agar produktivitas kerjamu bisa lebih maksimal.
Berhenti Menyalahkan Orang Lain
Jika kejenuhan menjadi pemicu kebencian terhadap pekerjaan yang dijalani, kita bisa mengantisipasinya dengan menciptakan sesuatu yang baru dilingkungan pekerjaan. Apalagi setiap hari selama 9 jam kita selalu menghabiskan waktu di kantor.Sebenarnya tidak pernah ada yang salah dengan suatu pekerjaan apapun. Justru kita sebagai makhluk hidup berakal sering tidak mampu memisahkan antara masalah personal dengan pekerjaan. Bos yang galak, rekan kerja yang nyebelin, itu merupakan faktor eksternal. Padahal kita membenci karena kita sendiri memutuskan untuk tidak melakukan perubahan. Maka dari itu belajarlah untuk tidak menyalahkan orang lain.
Ambil Waktu Rehat Atau Cuti
Untuk keluar dari rutinitas yang membosankan, kita bisa memanfaatkan hak sebagai karyawan yaitu, cuti. Jika memang bosan, jangan diam saja dan tidak mau keluar dari rutinitas.Jadi tinggalkan dulu segala urusan kantor, termasuk bos, rekan kerja yang nyebelin. Saatnya bersenang-senang dan memikirkan diri sendiri. Mau ke luar kota atau didalam kota pun nggak jadi masalah.
Dan untuk kamu yang sudah kehabisan jatah cuti, kamu bisa melakukannya di tempat kerja. Cobalah untuk mengatur lagi pekerjaanmu lagi agar terasa lebih menyenangkan. Saat kamu mulai bosan, cobalah untuk meninggalkan pekerjaan sejenak dengan membalas SMS, mencari motivasi melalui artikel atau melakukan hal-hal yang kamu senangi.
Jika Sudah Tidak Ada Lagi Toleransi
Selama kita menikmati pekerjaan yang dijalani seharusnya tidak akan ada masalah serius. Tapi jika sudah mentok, memang lama-lama kita bakal kehilangan mood bekerja. Kalau sudah begitu kita tinggal mencari pekerjaan lain yang jauh lebih baik. Kita lebih baik keluar dari kondisi tersebut daripada terus berkutat tanpa menemukan solusi.Pindah kerja bisa menjadi jalan keluar, asal pekerjaannya sesuai dengan harapan kita. Jika sudah mendapatkan pekerjaan pengganti, kita harus menanamkan passion. Hal ini penting banget biar kita jatuh cinta terus pada pekerjaan tersebut, dan juga menjadi kesenangan tersendiri, jadi nggak akan ada alasan lagi untuk membenci pekerjaan kita.
Hal Yang Perlu Kita Ingat Untuk Mempertahankan Pekerjaan Yang Kita Benci
Sobat heqris kita cuma perlu mengingat ini neh:1. Bersyukur
Bersyukur adalah cara paling akurat agar kita semakin cinta dengan pekerjaan kita. Kita harus mensyukuri karena masih memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan finansial. Selain itu hal yang patut kita syukuri adalah secara fisik, mental, dan emosional kita tergolong sehat sehingga bisa bekerja dengan baik. Ehm,, apalagi jika kita mendapatkan bonus atau tunjangan dari kantor, hal itu juga patut kita syukuri lho.
2. Perubahan untuk kebaikan
Selain mengubah perspektif negatif terhadap pekerjaan, coba cari cara untuk meminimalisir hal-hal yang nggak asyik dari pekerjaan itu sendiri. Misalnya, kita terpaksa lembur karena banyaknya pekerjaan, solusinya sisihkan sedikit waktu untuk merefresh diri dengan meminum teh hangat, atau bahkan sekedar mengobrol sebentar dengan rekan kerja. Mengecek handphone, sekedar untuk membalas sms atau mengecek e-mail hal itu juga bisa mengindarkan diri kita dari kejenuhan saat berada di kantor.
3. Punya pilihan
Yups, kita sendiri yang bisa memutuskan mau berhenti atau terus mencoba beradaptasi dengan pekerjaan tersebut. Ingat, masing-masing pilihan memiliki konsekuensi. Mulai deh dengan membuat perbandingan untung-rugi mempertahankan pekerjaan kita, pilah dan pilih positif dan negatifnya ketika kita harus bertahan, atau bahkan jika kita mengambil langkah untuk keluar dari pekerjaan kita.
4. Selalu senang
Meski kita nggak menyukai pekerjaan kita, akan tetapi kita tetap bisa menularkan kegembiraan ditempat kerja kok. Mulailah dengan memasang senyum saat datang di kantor. Senyum merupakan senjata ampuh untuk meningkatkan mood saat bekerja. Karena dengan suasana hati yang senang pasti pekerjaan yang sedang kita kerjakan akan cepat selesai.
5. Pekerjaan sementara
Jaman sekarang mencari pekerjaan baru sangatlah sulit, tapi bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi. Jika kita sudah merasa tidak tahan, kita harus berani mencari pekerjaan baru sesuai dengan minat kita, secara diam-diam tentunya. Sambil menunggu panggilan wawancara, ingatkan diri sendiri bahwa pekerjaan sekarang hanyalah sementara, jadi kita masih bisa bertahan sedikit lagi.
Berikut beberapa tips supaya kamu makin cinta pada pekerjaan-mu, semoga bermanfaat dan semangat bekerja :)
Editor: Bagus Hermawan