Pacaran di era sekarang menjadi sebuah fenomena bagi sepasang remaja berlainan jenis. Apalagi ditunjang dengan berbagai fasilitas modern dan berbagai aplikasinya , seperti handphone, facebook, twitter, dll, menjadikan gaya pacaran anak muda sekarang bukan lagi gaya pacaran yang benar dan sehat melinkan sudah berubah menjadi ajang mengumbar nafsu atas nama cinta. Padahal cinta sejati tak pernah ingin menyakiti apalagi merusak , yang mendatangkan kerugian fisik dan psikis terutama bagi pihak wanitanya.
Tapi itulah hidup…. Di saat seorang remaja mulai tumbuh dewasa yang ditandai dengan mimpi basah bagi laki laki dan menstruasi bagi wanita, justru kebanyakan orang tua sebagai orang terdekat dengan mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri dalam mencari harta benda yang tak kan pernah terpuaskan, sehingga lupa memberi didikan dan perhatian kepada anak anak remaja mereka. Akhirnya yang ada hanyalah keluhan bahwa anak mereka begitu susah diatur, padahal jika dirunut dari belakang… kemana saja para orang tua ini dulu di saat para anak mereka membutuhkan teman berbagi cerita yang netral. Mengapa anak harus selamanya dipandang sebagai pribadi yang tak pernah dewasa dan tak pernah layak untuk diajak diskusi dan berpendapat.
Seharusnya pacaran bukan identik dengan seks bebas, tapi sebuah tahapan untuk proses pengenalan antara dua manusia berlainan jenis dalam mencari kecocokan visi dan misi mengarungi hidup menuju kehidupan berkeluarga dalam sebuah ikatan pernikahan yang resmi.
Tapi dewasa ini banyak remaja yang salah mengartikan cinta ini dengan nafsu yang diumbar atas nama cinta. Tapi ini bukanlah 100% kesalahan para remaja, tapi orang tuanyalah yang seharunya semenjak dini berperan aktif memberikan sebuah benteng pertahanan kepada anak mereka yaitu pendalaman agama. Sudah banyak terbukti bahwa anak anak yang memahami agama secara benar dan terarah sesuai tuntunan agama sejak dini, memiliki jiwa yang kokoh dan tegar dalam memahami cinta kasih sejati di saat remaja , sehingga tak gampang terjerumus ke dalam lembah kehinaan saat mulai mengenal lawan jenis dan cinta.
Apa yang akan terjadi jika sepasang lelaki dan wanita dewasa / remaja menjalin hubungan dengan alasan cinta dan pacaran ? Mula mula rasanya nikmat, hati berbunga bunga, kapan saja dan dimana saja yang diingat hanya si doi. Selalu ingin berdua, melakukan apapun tak nyaman jika belum telpon si dia, Bahkan tak jarang banyak orang rela berbuat konyol dan mau mengorbankan dan melakukan apa saja demi sebuah cinta. Semua dengan satu tujuan agar si doi tambah cinta.
Minum baygon jika putus cinta, dukun bertindak jika cinta ditolak. Berapa banyak Anda baca dan lihat di berbagai media yang menyatakan hubungan gelap yang berakhir dengan pembunuhan atas bayi yang tak berdosa, atau remaja yang menggugurkan kandungan (aborsi ) karena belum siap berumah tangga karena belum selesai sekolah. Inilah gambaran cinta yang salah.
Tak seharusnya mereka para remaja menjadi pengemis cinta yang hanya menurunkan harkat dan martabat mereka. Yakinlah bahwa jodoh sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Tugas Anda sebagai remaja dalam mengejar cinta Anda hanya mencari jodoh Anda, tapi bukan dengan cara menjadi pengemis cinta. Tingkatkan iman Anda dan kualitas diri Anda baik dari segi ilmu pengetahuan maupun agama, maka yakinlah bahwa jodoh Anda akan berasal dari kalangan yang tak jauh berbeda dengan lingkungan yang Anda geluti.
Sudah jelas arti dan makna ayat Tuhan dalam Al Qur`an yang menyatakan : “ Wanita wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji, dan laki laki yang keji untuk wanita yang keji pula, dan wanita yang baik adalah untuk pria yang baik, dan laki laki yang baik adalah untuk wanita yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”.
Pengaruh Lingkungan dan Orang Tua
Diakui atau tidak pengaruh film barat banyak mempengaruhi pemahaman cinta dan kasih sayang bagi sepasang remaja yang sedang jatuh cinta. Padahal budaya barat yang banyak dipertontonkan di televisi maupun di bioskop bukanlah gambaran cinta kasih sejati melainkan sex bebas yang tak mengenal norma agama . Kita sebagai bangsa timur yang beradab, tak seharusnya meniru perilaku yang seperti itu.Tapi itulah hidup…. Di saat seorang remaja mulai tumbuh dewasa yang ditandai dengan mimpi basah bagi laki laki dan menstruasi bagi wanita, justru kebanyakan orang tua sebagai orang terdekat dengan mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri dalam mencari harta benda yang tak kan pernah terpuaskan, sehingga lupa memberi didikan dan perhatian kepada anak anak remaja mereka. Akhirnya yang ada hanyalah keluhan bahwa anak mereka begitu susah diatur, padahal jika dirunut dari belakang… kemana saja para orang tua ini dulu di saat para anak mereka membutuhkan teman berbagi cerita yang netral. Mengapa anak harus selamanya dipandang sebagai pribadi yang tak pernah dewasa dan tak pernah layak untuk diajak diskusi dan berpendapat.
Seharusnya pacaran bukan identik dengan seks bebas, tapi sebuah tahapan untuk proses pengenalan antara dua manusia berlainan jenis dalam mencari kecocokan visi dan misi mengarungi hidup menuju kehidupan berkeluarga dalam sebuah ikatan pernikahan yang resmi.
Tapi dewasa ini banyak remaja yang salah mengartikan cinta ini dengan nafsu yang diumbar atas nama cinta. Tapi ini bukanlah 100% kesalahan para remaja, tapi orang tuanyalah yang seharunya semenjak dini berperan aktif memberikan sebuah benteng pertahanan kepada anak mereka yaitu pendalaman agama. Sudah banyak terbukti bahwa anak anak yang memahami agama secara benar dan terarah sesuai tuntunan agama sejak dini, memiliki jiwa yang kokoh dan tegar dalam memahami cinta kasih sejati di saat remaja , sehingga tak gampang terjerumus ke dalam lembah kehinaan saat mulai mengenal lawan jenis dan cinta.
Cinta dan Pacaran Salah Kaprah
Mengapa gaya pacaran anak muda sekarang ini banyak bergeser dari adab yang baik menjadi liar dan cenderung kurang terkendali ? Hal ini tak lepas dari kodrat alam seorang laki laki yang sudah mengalami mimpi basah dan wanita yang sudah mengalami menarche (menstruasi pertama), dimana kedua lawan jenis ini jika tak dilandasi dengan benteng agama yang kokoh dalam diri mereka, akan cenderung menuruti dorongan seksual mereka yang semakin besar. Misalkan ketertarikan akan lawan jenis, serta keinginan untuk selalu berdekatan dan dimanja.Apa yang akan terjadi jika sepasang lelaki dan wanita dewasa / remaja menjalin hubungan dengan alasan cinta dan pacaran ? Mula mula rasanya nikmat, hati berbunga bunga, kapan saja dan dimana saja yang diingat hanya si doi. Selalu ingin berdua, melakukan apapun tak nyaman jika belum telpon si dia, Bahkan tak jarang banyak orang rela berbuat konyol dan mau mengorbankan dan melakukan apa saja demi sebuah cinta. Semua dengan satu tujuan agar si doi tambah cinta.
Minum baygon jika putus cinta, dukun bertindak jika cinta ditolak. Berapa banyak Anda baca dan lihat di berbagai media yang menyatakan hubungan gelap yang berakhir dengan pembunuhan atas bayi yang tak berdosa, atau remaja yang menggugurkan kandungan (aborsi ) karena belum siap berumah tangga karena belum selesai sekolah. Inilah gambaran cinta yang salah.
Tak seharusnya mereka para remaja menjadi pengemis cinta yang hanya menurunkan harkat dan martabat mereka. Yakinlah bahwa jodoh sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Tugas Anda sebagai remaja dalam mengejar cinta Anda hanya mencari jodoh Anda, tapi bukan dengan cara menjadi pengemis cinta. Tingkatkan iman Anda dan kualitas diri Anda baik dari segi ilmu pengetahuan maupun agama, maka yakinlah bahwa jodoh Anda akan berasal dari kalangan yang tak jauh berbeda dengan lingkungan yang Anda geluti.
Sudah jelas arti dan makna ayat Tuhan dalam Al Qur`an yang menyatakan : “ Wanita wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji, dan laki laki yang keji untuk wanita yang keji pula, dan wanita yang baik adalah untuk pria yang baik, dan laki laki yang baik adalah untuk wanita yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)”.