Bagaimana budidaya, melestarikan, memperbanyak, buah semangka tanpa biji, sedangkan buah tersebut tidak memiliki biji untuk dikembangbiakkan? Bagaimana dengan jambu sukun dan beberapa buah lain yang juga tidak memiliki biji? Dan bagaimana memperbanyak dan melestarikan buah-buahan ini agar tetap tumbuh tanpa biji?
Demikian permasalahan yang muncul. Buah-buah itu tidak memiliki biji, atau kalaupun berbiji, bijinya kempes serta tidak berkembang baik. Jelas kurang baik bahan tidak mau tumbuh bila di taman.
Sementara itu kita sudah mengenal biji sebagai salah satu alat untuk memperbanyak diri bagi tanaman tersebut. Bisa saja secara tidak sengaja pada buah-buahan tanpa biji ditemukan beberapa biji - misalnya pada semangka - lalu ditanam dengan harapan akan didapatkan buah-buahan tanpa biji. Namun kenyataannya buah tanpa biji sangat mudah mengalami perubahan hingga kembali ke asalnya. Pengaruh serangga penyerbuk sangat besar. Apalagi bila di sekitarnya terdapat buah sejenis yang berbiji. Sudah dapat dipastikan bila terjadi penyerbukan, buah yang tanpa biji ini akan kembali berbiji.
Pemisahan adalah dengan memanfaatkan bagian dari tanaman yang telah membentuk akar dan tunas ban: sebelum dipisahkan dari induknya. Cara ini diterapkan pada pisang. Pisang termasuk buah tanpa biji yang telah terbentuk secara alami. Karenanya memperbanyaknya juga dapat dilakukan secara alami, dengan pemisahan anakan.
Perbanyakan secara pemotongan merupakan perbanyakan yang menggunakan bagian kecil tanaman, lalu menempatkannya pada kondisi yang memungkinkan untuk berkembang menjadi tanaman baru. Bahan perbanyakan dapat berupa potongan ranting, akar, pucuk, dan daun. Cara ini dikenal dengan perbanyakan cara setek.
Perbanyakan secara alami lainnya adalah dengan menggunakan bagian khusus yaitu berasal dari pemisahan bagian tertentu seperti pemisahan, pembelahan, atau pembagian bulb, offset, corm, tuber, runer, rhizome, dan crown (hagian perubahan akar atau batang). Tanaman buah tanpa biji seperti nenas dan stroberi bisa menggunakan cara ini.
Buah-buahan tanpa biji lainnya seperti jambu sukun. durian berbiji kompos, jeruk, dan anggur diperbanyak dengan bantuan manusia atau secara vegetatif buatan. Cara ini misalnya pembubunan, cangkok, dan setek. cara lain adalah penggabungan antara cara vegetatif dengan generatif. Cara ini yang dikenal dengan sistem sambungan atau gabungan - paling banyak digunakan untuk perbanyakan buah-buahan tanpa biji. Metode sambungan (grafting) dapat dilakukan dengan cara sambung celah, sambung sisi, dan penyusuan.
Beberapa species buah tanpa biji memiliki daya regenerasi akar yang baik. Karena itu, perbanyakan vegetatif melalui setek akar Iebih dianjurkan. Buah sukun, jambu sukun, dan jeruk lebih cepat berkembang dengan setek akar yang muncul di permukaan tanah dan memiliki trubus alias akar 'ngambang'.
Semangka merupakan tanaman anual yang memiliki biji banyak sehingga lebih efisien bila perkembangbiakannya melalui biji. "Dengan sekali mengawinkan, didapatkan biji yang banyak." jelas Prof. Dr. Sri Srtyati Harjadi, pakar hortikultura dari IPB-Bogor. Namun tidak tertutup kemungkinan untuk memperbanyak semangka tanpa biji secara vegetatif. Caranya dengan sambung pucuk. Sayangnya, hasilnya kurang efisien karena batang semangka mengandung gabus yang mempengaruhi lalu-lintas air dan zat makanan tepat pada sambungan.
Biji semangka tanpa biji merupakan biji yang didapatkan dari semangka tetraploid. Penyimpangan ini jarang terjadi secara alami. Karenanya, peranan zat kimia mutagen atau zat pembuat mutasi sangat penting. Ada beberapa mutagen yang digunakan antara lain colrhicine, giherelin, dan auksin.
Perbanyakan ini juga tidak tergantung pada iklim dan musim dan bila eksplan diambil dari tanaman yang sehat, akan dihasilkan tanaman yang bebas penyakit. Selain pada semangka, beberapa buah-buah tanpa biji atau berbiji kempes berpotensi untuk diperbanyak melalui teknik kultur jaringan. Komoditas durian, rambutan, dan alpukat sudah dicoba dikembangkan melalui kultur jaringan oleh lembaga penelitian.
Penulis : Ria A
Demikian permasalahan yang muncul. Buah-buah itu tidak memiliki biji, atau kalaupun berbiji, bijinya kempes serta tidak berkembang baik. Jelas kurang baik bahan tidak mau tumbuh bila di taman.
Sementara itu kita sudah mengenal biji sebagai salah satu alat untuk memperbanyak diri bagi tanaman tersebut. Bisa saja secara tidak sengaja pada buah-buahan tanpa biji ditemukan beberapa biji - misalnya pada semangka - lalu ditanam dengan harapan akan didapatkan buah-buahan tanpa biji. Namun kenyataannya buah tanpa biji sangat mudah mengalami perubahan hingga kembali ke asalnya. Pengaruh serangga penyerbuk sangat besar. Apalagi bila di sekitarnya terdapat buah sejenis yang berbiji. Sudah dapat dipastikan bila terjadi penyerbukan, buah yang tanpa biji ini akan kembali berbiji.
Perbiakan Vegetatif
Ada beberapa cara memperbanyak vegetatif Buah-buahan tanpa biji yang telah dikenal maupun yang masih dalam tahap penelitian. Secara garis besar dikelompokkan menjadi pemisahan (division) dan pemotongan (cutting).Pemisahan adalah dengan memanfaatkan bagian dari tanaman yang telah membentuk akar dan tunas ban: sebelum dipisahkan dari induknya. Cara ini diterapkan pada pisang. Pisang termasuk buah tanpa biji yang telah terbentuk secara alami. Karenanya memperbanyaknya juga dapat dilakukan secara alami, dengan pemisahan anakan.
Perbanyakan secara pemotongan merupakan perbanyakan yang menggunakan bagian kecil tanaman, lalu menempatkannya pada kondisi yang memungkinkan untuk berkembang menjadi tanaman baru. Bahan perbanyakan dapat berupa potongan ranting, akar, pucuk, dan daun. Cara ini dikenal dengan perbanyakan cara setek.
Perbanyakan secara alami lainnya adalah dengan menggunakan bagian khusus yaitu berasal dari pemisahan bagian tertentu seperti pemisahan, pembelahan, atau pembagian bulb, offset, corm, tuber, runer, rhizome, dan crown (hagian perubahan akar atau batang). Tanaman buah tanpa biji seperti nenas dan stroberi bisa menggunakan cara ini.
Buah-buahan tanpa biji lainnya seperti jambu sukun. durian berbiji kompos, jeruk, dan anggur diperbanyak dengan bantuan manusia atau secara vegetatif buatan. Cara ini misalnya pembubunan, cangkok, dan setek. cara lain adalah penggabungan antara cara vegetatif dengan generatif. Cara ini yang dikenal dengan sistem sambungan atau gabungan - paling banyak digunakan untuk perbanyakan buah-buahan tanpa biji. Metode sambungan (grafting) dapat dilakukan dengan cara sambung celah, sambung sisi, dan penyusuan.
Beberapa species buah tanpa biji memiliki daya regenerasi akar yang baik. Karena itu, perbanyakan vegetatif melalui setek akar Iebih dianjurkan. Buah sukun, jambu sukun, dan jeruk lebih cepat berkembang dengan setek akar yang muncul di permukaan tanah dan memiliki trubus alias akar 'ngambang'.
Perbanyakan Generatif
Pengembang biakan generatif yang menggunakan biji pada tanaman tanpa biji memerlukan teknik tertentu. Pada buah tanpa biji. Hama semangka yang diperbanyak dengan biji. Hal ini dirasa jauh Iebih praktis. murah, dan mudah dilakukan.Semangka merupakan tanaman anual yang memiliki biji banyak sehingga lebih efisien bila perkembangbiakannya melalui biji. "Dengan sekali mengawinkan, didapatkan biji yang banyak." jelas Prof. Dr. Sri Srtyati Harjadi, pakar hortikultura dari IPB-Bogor. Namun tidak tertutup kemungkinan untuk memperbanyak semangka tanpa biji secara vegetatif. Caranya dengan sambung pucuk. Sayangnya, hasilnya kurang efisien karena batang semangka mengandung gabus yang mempengaruhi lalu-lintas air dan zat makanan tepat pada sambungan.
Biji semangka tanpa biji merupakan biji yang didapatkan dari semangka tetraploid. Penyimpangan ini jarang terjadi secara alami. Karenanya, peranan zat kimia mutagen atau zat pembuat mutasi sangat penting. Ada beberapa mutagen yang digunakan antara lain colrhicine, giherelin, dan auksin.
Kultur Jaringan Pada Tanaman
Kultur jaringan adalah suatu teknik mengisolasi bagian tanaman (eksplan) seperti sel, jaringan, dan organ dari lingkungan alamnya, kemudian menumbuhkannya pada media buatan dalam keadaan steril. Bagian tanaman ini lalu membelah. mengalami pertambahan plasma kemudian berkembang membentuk organ baru. Dengan cara ini akan dihasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat.Perbanyakan ini juga tidak tergantung pada iklim dan musim dan bila eksplan diambil dari tanaman yang sehat, akan dihasilkan tanaman yang bebas penyakit. Selain pada semangka, beberapa buah-buah tanpa biji atau berbiji kempes berpotensi untuk diperbanyak melalui teknik kultur jaringan. Komoditas durian, rambutan, dan alpukat sudah dicoba dikembangkan melalui kultur jaringan oleh lembaga penelitian.
Penulis : Ria A