Fat Phobia atau kegemukan banyak dialami masyarakat sekarang, terutama pada kaum wanita. Tubuh gemuk dengan pinggang bersayap, memang kurang nyaman apalagi bila memicu penyakit. Meskipun begitu, bayang-bayang kegemukan jangan sampai menjadi penghalang untuk mengkonsumsi setiap makanan.
Boleh saja tergiur tubuh ramping, tapi untuk mencapai hindarin cara yang tidak sehat. Melakukan puasa sehari penuh hanya karena ingin ramping, berdiet sembarangan atau memantangkan makanan tertentu, belum tentu dapat membuat tubuh ramping. Tidak jarang efek negatif yang lebih besar ketimbang manfaatnya.
Ambil contoh kasus yang dialami Devi a(nama samaran) karena dapat informasi susu dapat menggemukan, sejak saat itu dia tidak mau minum susu. Padahal sebelumnya dia amat rajin minum susu, sesuai anjuran mamanya.
Lain lagi yang dialami mimi (juga bukan nama yang sebenarnya) cewek ini berpaling dari es cream setelah mendapat informasi, makanan kegemarannya itu dapat memicu kegemukan . "dari pada tubuh makin gembrot dan pergaulan ‘ mentok ’ lebih baik pantang es krim," akunya.
Mitos makanan yang menggemukkan ternyata tidak hanya sebatas susu dan es krim saja, ternyata masih banyak lainnya, seperti mie, roti dan kue-kue, fast food, cokelat, dan lain-lain. Pola makan pun ada yang diyakini dapat menggemukkan, misalnya makan malam menjelang tidur.
Menurut Dr. Leane MSc, Kepala Bagian Gizi Fakultas Kedokteran, menilai kebenaran susu menggemukkan atau tidak tergantung dari sudut pandang mana yang dipakainya. Menurutnya, susu dominan protein dan penting untuk pertumbuhan. Disamping itu memang mengandung lemak yang relatif besar.
Kandungan lemak pada susu yang umumnya tinggi, bukan alasan untuk tidak minum susu, karena kini banyak produk susu rendah lemak. Produk susu bisa dipilih, baik yang rendah atau yang bebas lemak. Terlepas dari masalah itu, menurut Leane, minum susu minimal satu kali sehari, tidak bakal meningkatkan asupan kalori secara mencolok, asal pola makannya teratur dengan baik.
Leane mengakui, gula memang sering digunakan untuk menambah cita rasa susu, namun bila dua sendok atau sekitar 20 gram, pengaruhnya masih bila dikendalikan. Bila tetap takut gemuk, kini juga ada gula rendah kalori yang tingkat kemanisan yang sama. Susu atau produk olahanya tetap perlu dikonsumsi, karena kaya akan zat gizi.
Banyak produk olah susu yang beredar di pasaran, namun hanya es krim yang termasuk dalam mitos makanan yang menggemukkan. Menurut Leane, lepas dari ada tidaknya, es krim apalagi jika relatif sering dan banyak dikonsumsi, memang mudah memicu kegemukan.
Kehadiran susu dan gula itulah yang membuat es krim terasa lezat. Dan ini pula yang menyebabkan es krim masuk dalam makanan yang menggemukkan. Susu dikenal sebagai sumber protein dan lemak, sementara gula memang kaya energi. Namun nilai kalori es krim juga tidaklah sama, tergantung pada cream (kepala susu) yang digunakan.
Gula untuk es krim sebetulnya tidak selalu dari gula pasir, namun juga menggunakan gula jagung dan fruktosa. Keuntungan memakai gula fruktosa, kalorinya jauh lebih rendah untuk rasa manis yang sama. Berkat kemajuan teknologi bidang pangan, kalori es krim makin bervariasi. Konsumen makin leluasa menentukan pilihan dan benarnya mitos es krim menggemukkan juga makin diragukan.
Baca Juga : 20 Jenis Makanan Sehat Rendah Kalori Yang Baik Untuk Diet Anda
Kehadiran cita-rasa yang gurih dan lezat, merupakan alasan cokelat banyak digemari. Apalagi dengan makin maraknya iklan, hingga keberadaannya di tengah masyarakat makin dikenal. Cokelat praktis dan mudah dimakan, sehingga konsumsinya sering tidak terkontrol. Tanpa disadari, satu batang cokelat biasanya habis dalam waktu sekejap. Karena itu, cepat meningkat pula asupan kalori ke dalam tubuh.
Selain cokelat, mie dan hasil olahan juga termasuk mudah menggemukkan. Tidak berlebih jika di masyarakat pun kemudian berkembang mitos, bakmi bisa menyebabkan kegemukan. Menurut Leane, mie dan sejenisnya memang sumber tenaga yang bila dikonsumsi berlebihan akan ditimbun sebagai lemak juga. “Lagi pula mie dan sejenisnya gampang hancur dan diserap tubuh” ujarnya.
Akibat mie gampang hancur dan diserap usus, jeda waktu makanan itu bercokol di susu amat singkat. Akibatnya yang mengkonsumsi mie mudah lapar dan terpicu untuk makan lagi. Demikian seterusnya, hingga ada yang menganggap bakmi merupakan makanan yang bisa menyebabkan gemuk.
Mie terbuat dari tepung terigu dan tepung itu sendiri diolah dari gandum. Meskipun gandung dikenal memiliki sreat relatif banyak, namun karena saat diolah serat itu umumnya terbuang. Akibatnya tepung terigu miskin serat, begitu pula produk olahan.
Karbohidrat pada mie sudah dalam bentuk sederhana, sehingga relatif lebih mudah diserap tubuh. Karena tidak perlu diurai lagi, maka cepat pula meninggalkan lambung sehingga mudah lapar.
Namun persoalan utama menurut Leane bukan pada waktu makan saja, tapi jumlah makanan yang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Jika pagi, siang dan malam menjelang tidur makan, apalagi dalam jumlah relatif banyak, asupan kalorinya juga tentu tinggi. Berbeda dengan yang makan pagi dan siang yang tidak tentu, walaupun dia makan menjelang tidur, tapi secara akumulasi jumlah asupan kalorinya lebih kecil.
Baca Juga : 31 Makanan Super Sehat Yang Mampu Membakar Lemak Tubuh
Yang terpenting, mengatur makanan. Meskipun minum susu setiap hari atau doyan es krim dan cokelat, kalau asupan kalorinya diatur dengan baik, tidak akan ada masalah. Apalagi jika yang bersangkutan rajin berolahraga dan punya gaya hidup sehat.
Penulis : EZ
Boleh saja tergiur tubuh ramping, tapi untuk mencapai hindarin cara yang tidak sehat. Melakukan puasa sehari penuh hanya karena ingin ramping, berdiet sembarangan atau memantangkan makanan tertentu, belum tentu dapat membuat tubuh ramping. Tidak jarang efek negatif yang lebih besar ketimbang manfaatnya.
Apakah Susu Mengakibatkan Gemuk?
Dalam anggapan masyarakat, ada beberapa makanan yang perlu dipantang karena memicu kegemukan. Rumor makanan itu makin luas seiring makin banyak orang menjalankannya. Padahal tidak semua makanan pantang demikian, kebanyakan hanya karena suatu mitos yang telah terlanjur beredar.Ambil contoh kasus yang dialami Devi a(nama samaran) karena dapat informasi susu dapat menggemukan, sejak saat itu dia tidak mau minum susu. Padahal sebelumnya dia amat rajin minum susu, sesuai anjuran mamanya.
Lain lagi yang dialami mimi (juga bukan nama yang sebenarnya) cewek ini berpaling dari es cream setelah mendapat informasi, makanan kegemarannya itu dapat memicu kegemukan . "dari pada tubuh makin gembrot dan pergaulan ‘ mentok ’ lebih baik pantang es krim," akunya.
Mitos makanan yang menggemukkan ternyata tidak hanya sebatas susu dan es krim saja, ternyata masih banyak lainnya, seperti mie, roti dan kue-kue, fast food, cokelat, dan lain-lain. Pola makan pun ada yang diyakini dapat menggemukkan, misalnya makan malam menjelang tidur.
Menurut Dr. Leane MSc, Kepala Bagian Gizi Fakultas Kedokteran, menilai kebenaran susu menggemukkan atau tidak tergantung dari sudut pandang mana yang dipakainya. Menurutnya, susu dominan protein dan penting untuk pertumbuhan. Disamping itu memang mengandung lemak yang relatif besar.
Kandungan lemak pada susu yang umumnya tinggi, bukan alasan untuk tidak minum susu, karena kini banyak produk susu rendah lemak. Produk susu bisa dipilih, baik yang rendah atau yang bebas lemak. Terlepas dari masalah itu, menurut Leane, minum susu minimal satu kali sehari, tidak bakal meningkatkan asupan kalori secara mencolok, asal pola makannya teratur dengan baik.
Leane mengakui, gula memang sering digunakan untuk menambah cita rasa susu, namun bila dua sendok atau sekitar 20 gram, pengaruhnya masih bila dikendalikan. Bila tetap takut gemuk, kini juga ada gula rendah kalori yang tingkat kemanisan yang sama. Susu atau produk olahanya tetap perlu dikonsumsi, karena kaya akan zat gizi.
Banyak produk olah susu yang beredar di pasaran, namun hanya es krim yang termasuk dalam mitos makanan yang menggemukkan. Menurut Leane, lepas dari ada tidaknya, es krim apalagi jika relatif sering dan banyak dikonsumsi, memang mudah memicu kegemukan.
Kehadiran susu dan gula itulah yang membuat es krim terasa lezat. Dan ini pula yang menyebabkan es krim masuk dalam makanan yang menggemukkan. Susu dikenal sebagai sumber protein dan lemak, sementara gula memang kaya energi. Namun nilai kalori es krim juga tidaklah sama, tergantung pada cream (kepala susu) yang digunakan.
Gula untuk es krim sebetulnya tidak selalu dari gula pasir, namun juga menggunakan gula jagung dan fruktosa. Keuntungan memakai gula fruktosa, kalorinya jauh lebih rendah untuk rasa manis yang sama. Berkat kemajuan teknologi bidang pangan, kalori es krim makin bervariasi. Konsumen makin leluasa menentukan pilihan dan benarnya mitos es krim menggemukkan juga makin diragukan.
Baca Juga : 20 Jenis Makanan Sehat Rendah Kalori Yang Baik Untuk Diet Anda
Makan Cokelat Mengakibatkan Gemuk
Cokelat termasuk makanan yang dicap dapat menggemukkan, termasuk di dalamnya produk-produk yang menggunakan cokelat. Harus diakui, karena produk cokelat umumnya mengandung susu dan gula, sehingga walaupun makan sedikit tapi kalori yang didapat akan tinggi.Kehadiran cita-rasa yang gurih dan lezat, merupakan alasan cokelat banyak digemari. Apalagi dengan makin maraknya iklan, hingga keberadaannya di tengah masyarakat makin dikenal. Cokelat praktis dan mudah dimakan, sehingga konsumsinya sering tidak terkontrol. Tanpa disadari, satu batang cokelat biasanya habis dalam waktu sekejap. Karena itu, cepat meningkat pula asupan kalori ke dalam tubuh.
Selain cokelat, mie dan hasil olahan juga termasuk mudah menggemukkan. Tidak berlebih jika di masyarakat pun kemudian berkembang mitos, bakmi bisa menyebabkan kegemukan. Menurut Leane, mie dan sejenisnya memang sumber tenaga yang bila dikonsumsi berlebihan akan ditimbun sebagai lemak juga. “Lagi pula mie dan sejenisnya gampang hancur dan diserap tubuh” ujarnya.
Akibat mie gampang hancur dan diserap usus, jeda waktu makanan itu bercokol di susu amat singkat. Akibatnya yang mengkonsumsi mie mudah lapar dan terpicu untuk makan lagi. Demikian seterusnya, hingga ada yang menganggap bakmi merupakan makanan yang bisa menyebabkan gemuk.
Mie terbuat dari tepung terigu dan tepung itu sendiri diolah dari gandum. Meskipun gandung dikenal memiliki sreat relatif banyak, namun karena saat diolah serat itu umumnya terbuang. Akibatnya tepung terigu miskin serat, begitu pula produk olahan.
Karbohidrat pada mie sudah dalam bentuk sederhana, sehingga relatif lebih mudah diserap tubuh. Karena tidak perlu diurai lagi, maka cepat pula meninggalkan lambung sehingga mudah lapar.
Makan Malam
Mitos yang tidak kalah penting, waktu makan. Ada anggapan, makan menjelang tidur memicu kegemukan. “Ada benarnya, karena bila makan kemudian tidur, pengeluaran kaloripun menjadi kecil akibat aktivitas rendah. Timbunan kalori ini akan menjadi lemak tubuh dan akhirnya menggemukkan, “ujar Leane.Namun persoalan utama menurut Leane bukan pada waktu makan saja, tapi jumlah makanan yang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Jika pagi, siang dan malam menjelang tidur makan, apalagi dalam jumlah relatif banyak, asupan kalorinya juga tentu tinggi. Berbeda dengan yang makan pagi dan siang yang tidak tentu, walaupun dia makan menjelang tidur, tapi secara akumulasi jumlah asupan kalorinya lebih kecil.
Baca Juga : 31 Makanan Super Sehat Yang Mampu Membakar Lemak Tubuh
Yang terpenting, mengatur makanan. Meskipun minum susu setiap hari atau doyan es krim dan cokelat, kalau asupan kalorinya diatur dengan baik, tidak akan ada masalah. Apalagi jika yang bersangkutan rajin berolahraga dan punya gaya hidup sehat.