Tips Jitu Untuk Memilih Sepatu Wanita Yang Nyaman - Sepatu merupakan bagian fungsional dari keserasian berbusana, terutama bagi wanita. Perkembangan dunia mode manjadikan sepatu juga turut berperan. Namun pemulihan sepatu yang kurang tepat bisa menimbulkan rasa sakit pada pemakainya. Dr Suharto, menjelaskan “pemilihan sepatu berdasarkan fungsi dan kegunaannya, ukuran dan bahan pembuat sepatu. Dan yang terpenting dari semua itu adalah kenyamanan sepatu bila dikenakan kaki.”
Untuk melangkah dengan nyaman, nyatanya ada caranya, misalnya memilih sepatu dengan hak datar, pasalnya sepatu dengan hak tinggi, bisa menyebabkan otot belakang pinggang menjadi tegang. Tapi pemakaian sepatu berhak tinggi tak akan menimbulkan rasa asal tau caranya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sepatu bagi wanita, antara lain menggunakan sepatu yang bersifat formal, sehingga terlihat lebih modis dengan hak yang tingginya 5 – 10 cm. Sepatu setinggi ini dapat mengakibatkan masalah tulah belakang bila digunakan dalam waktu yang lama. Tapi bagi sepatu santai yang ditandai dengan hak yang normal 1-2 cm, masalah seperti itu tidak akan terjadi, walaupun digunakan dalam waktu yang lama.
Bagi wanita yang kesehariannya menggunakan sepatu hak tinggi, berat badan secara praktis terdorong pada ujung jari kaki. “Struktur seperti ini menyebabkan otot belakang pinggang menjadi tegang, demikian juga dengan otot kaki. Problem lainnya juga akan terjadi pada jari-jari kaki, penebalan kulit bagian depan dan berkurangnya stabilitas, karena orangnya diangkat ke atas. Seharusnya sepatu yang berfungsi menjaga struktur tulang agar bagus dengan art supportnya demi kelangsungan kaki,” jelas Suharto.
Sepatu hak tinggi biasa digunakan oleh para sekretaris maupun wanita muda yang berfungsi sebagai mode. Dan kebanyakan melepasnya sesampai di kantor dan menggantinya dengan sandal. Penggunaan sepatu hak tinggi pada pemakaian lebih kurang tiga jam tanpa dilepas tidak dianjurkan karena akan menimbulkan keluhan.
Adapun bentuk dari tumit sepatu ini sendiri bermacam-macam, ada yang kecil dan agak besar. Tumit yang tinggi akan terlihat lebih modis, tapi apakah juga membuat Anda sehat? “Tumit sepatu yang lebar, stabilitas kaki bagian belakang lebih baik dibandingkan yang bertumit kecil. Jika dilihat, tumit sepatu yang kecil memang kelihatan lebih bagus tapi bisa berakibat otot-otot kaki lebih capek, “ ujar Suharto. Pada wanita hamil yang memang telah mengalami perubahan karena kehamilannya, menggunakan sepatu tumit tinggi tidak dianjurkan. “Kestabilan akan kurang terjaga, sehingga kemungkinan jatuh lebih besar dan kemungkinan kelelahan berlebih akan terjadi,” jelas Suharto.
Kemiringan dari bentuk alas sepatu, baik ke kiri maupun kek kanan atau lurus turut menentukan kenyamanan pemakaian sepatu. “Desain alas sepatu yang baik adalah sesuai dengan ukuran kaki,” jelas Suharto.
Keluhan akibat dari bahan dan jahitan sepatu sering juga kita jumpai. Jahitan yang salah pada bagian dalam sepatu akan membuat ganjalan pada kaki dan bisa juga membuat gesekan yang dapat menimbulkan luka. Lapisan dalam dari sepatu pun perlu diperhatikan, ia harus terbuat dari hahan yang halus dan terasa nyaman dengan adanya bantalan. Sepatu yang terbuat dari kulit memang merupakan yang terbaik karena kuat dan tidak menyebabkan kaki ke belakangan maupun ke depan. Tapi sepatu kulit itu sendiri susah untuk memilih bahan bagian dalam dan menjahitnya, karena ia tips dan melengkung.
Sepatu yang terbuat dari kulit memang paling baik, tapi hal ini tergantung juga dari jenis kulit yang digunakan. Kulit menurut Suharto terbagi dalam dua bagian, yaitu yang diproses dengan kasar sehingga tidak begitu baik, yang akan merusak kaki atau melukainya. Karena mahalnya harga kulit, beberapa kualitas dewasa ini sudah disamakan denga bahan-bahan sintetis yang lebih mudah dibersihkan dibandingkan kulit. Keunggulan lainnya dari bahan sintetis ini adalah tahan air.
Pemilihan sepatu bertali pada dasarnya dapat dilakukan, tapi harus diketahui juga bahwa sepatu bertali itu ada beberapa keburukannya. “Sepatu bertali dibuat agar antara kaki dan sepatu menjadi satu. Tapi akan ada problem dari penggunaan sepatu bertali, bila talinya tidak ditutup akan menjadi sumber lecet pada kaki,” tutur Suharto.
Akhirnya harga dai sepatu ditentukan dari bagus atau tidaknya dari kualitas sepatu itu, cara pembuatannya, ketahanannya terhadap air, mudah tembus udara, dan bahan bagian dalam terbuat dari wool. Bagi Anda pengalaman pembeli sepatu pun dapat menjadi gangguan untuk memilih sepatu yang baik, aman dan nyaman digunakan.
Baca Juga : Jenis & Tips Memilih Sepatu Wanita Sesuai Kepribadian
Penulis: WF
Untuk melangkah dengan nyaman, nyatanya ada caranya, misalnya memilih sepatu dengan hak datar, pasalnya sepatu dengan hak tinggi, bisa menyebabkan otot belakang pinggang menjadi tegang. Tapi pemakaian sepatu berhak tinggi tak akan menimbulkan rasa asal tau caranya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sepatu bagi wanita, antara lain menggunakan sepatu yang bersifat formal, sehingga terlihat lebih modis dengan hak yang tingginya 5 – 10 cm. Sepatu setinggi ini dapat mengakibatkan masalah tulah belakang bila digunakan dalam waktu yang lama. Tapi bagi sepatu santai yang ditandai dengan hak yang normal 1-2 cm, masalah seperti itu tidak akan terjadi, walaupun digunakan dalam waktu yang lama.
Bagi wanita yang kesehariannya menggunakan sepatu hak tinggi, berat badan secara praktis terdorong pada ujung jari kaki. “Struktur seperti ini menyebabkan otot belakang pinggang menjadi tegang, demikian juga dengan otot kaki. Problem lainnya juga akan terjadi pada jari-jari kaki, penebalan kulit bagian depan dan berkurangnya stabilitas, karena orangnya diangkat ke atas. Seharusnya sepatu yang berfungsi menjaga struktur tulang agar bagus dengan art supportnya demi kelangsungan kaki,” jelas Suharto.
Sepatu hak tinggi biasa digunakan oleh para sekretaris maupun wanita muda yang berfungsi sebagai mode. Dan kebanyakan melepasnya sesampai di kantor dan menggantinya dengan sandal. Penggunaan sepatu hak tinggi pada pemakaian lebih kurang tiga jam tanpa dilepas tidak dianjurkan karena akan menimbulkan keluhan.
Adapun bentuk dari tumit sepatu ini sendiri bermacam-macam, ada yang kecil dan agak besar. Tumit yang tinggi akan terlihat lebih modis, tapi apakah juga membuat Anda sehat? “Tumit sepatu yang lebar, stabilitas kaki bagian belakang lebih baik dibandingkan yang bertumit kecil. Jika dilihat, tumit sepatu yang kecil memang kelihatan lebih bagus tapi bisa berakibat otot-otot kaki lebih capek, “ ujar Suharto. Pada wanita hamil yang memang telah mengalami perubahan karena kehamilannya, menggunakan sepatu tumit tinggi tidak dianjurkan. “Kestabilan akan kurang terjaga, sehingga kemungkinan jatuh lebih besar dan kemungkinan kelelahan berlebih akan terjadi,” jelas Suharto.
Permasalahan Sepatu Pada Wanita
Setiap sepatu tampak dari luar sama saja, yaitu sebagai perlindungan terhadap kaki dalam jangka waktu yang agak lama. Sebenarnya perbedaan itu terletak pada desain, ukuran dan bahan pembuat sepatu. “Desain yang amburadul atau acak-acakan akan membuat kaki terganggu. Bahkan bisa saja terjadi beberapa keluhan, seperti lecet pada jempol, kelingking atau jari tengah dari kaki Anda karena kesalahan pada ukuran sepatu yang disebabkan oleh desain sepatu. Adapun bentuk desain dengan sepatu ada yang lebar, membuat kaki bagian dapat lurus dan longgar bergerak. Sepatu hak tinggi umumnya bagian depannya lancip, akan menyeruk ke dalam sehingga jari-jari kaki bagian ujung tidak nyaman dan dapat mengakibatkan luka. Ukuran sepatu yang baik adalah yang melebar karena dapat memberikan rasa nyaman di kaki tanpa membuat rangsangan pada kulit bagian atas,” tutur Suharto.Kemiringan dari bentuk alas sepatu, baik ke kiri maupun kek kanan atau lurus turut menentukan kenyamanan pemakaian sepatu. “Desain alas sepatu yang baik adalah sesuai dengan ukuran kaki,” jelas Suharto.
Keluhan akibat dari bahan dan jahitan sepatu sering juga kita jumpai. Jahitan yang salah pada bagian dalam sepatu akan membuat ganjalan pada kaki dan bisa juga membuat gesekan yang dapat menimbulkan luka. Lapisan dalam dari sepatu pun perlu diperhatikan, ia harus terbuat dari hahan yang halus dan terasa nyaman dengan adanya bantalan. Sepatu yang terbuat dari kulit memang merupakan yang terbaik karena kuat dan tidak menyebabkan kaki ke belakangan maupun ke depan. Tapi sepatu kulit itu sendiri susah untuk memilih bahan bagian dalam dan menjahitnya, karena ia tips dan melengkung.
Sepatu yang terbuat dari kulit memang paling baik, tapi hal ini tergantung juga dari jenis kulit yang digunakan. Kulit menurut Suharto terbagi dalam dua bagian, yaitu yang diproses dengan kasar sehingga tidak begitu baik, yang akan merusak kaki atau melukainya. Karena mahalnya harga kulit, beberapa kualitas dewasa ini sudah disamakan denga bahan-bahan sintetis yang lebih mudah dibersihkan dibandingkan kulit. Keunggulan lainnya dari bahan sintetis ini adalah tahan air.
Sepatu Bertali Dan Santai
Untuk hari santai atau saat rekreasi, pilihan sepatu dengan tumit pendek adalah tepat. Sepatu yang rata tanpa tumit akan membuat kaki cepat capek. “Secara anatomi kaki ada lengkungan, oleh karena itu pilihan sepatu tetap pada yang bertumit yang memberikan kenyamanan dengan adanya archus. Tumit pada sepatu santai sama dengan tumit pada sepatu yang biasa dipakai wanita hamil,” jelas Suharto.Pemilihan sepatu bertali pada dasarnya dapat dilakukan, tapi harus diketahui juga bahwa sepatu bertali itu ada beberapa keburukannya. “Sepatu bertali dibuat agar antara kaki dan sepatu menjadi satu. Tapi akan ada problem dari penggunaan sepatu bertali, bila talinya tidak ditutup akan menjadi sumber lecet pada kaki,” tutur Suharto.
Akhirnya harga dai sepatu ditentukan dari bagus atau tidaknya dari kualitas sepatu itu, cara pembuatannya, ketahanannya terhadap air, mudah tembus udara, dan bahan bagian dalam terbuat dari wool. Bagi Anda pengalaman pembeli sepatu pun dapat menjadi gangguan untuk memilih sepatu yang baik, aman dan nyaman digunakan.
Baca Juga : Jenis & Tips Memilih Sepatu Wanita Sesuai Kepribadian
Penulis: WF