Rutinitas kerja yang kita lakukan setiap hari memang bisa menimbulkan stress. Berbagai jenis pekerjaan apapun yang kita lakukan, pasti gangguan stress akan menghampiri setiap saat. Mungkin saja karena dikejar deadline, jam kerja yang panjang bahkan melebihi 8 jam, dan juga memiliki seorang pemimpin yang sering marah-marah, tentu menjadi beberapa faktor penting yang bisa menyebabkan stress tersebut muncul.
Hingga saat ini, memang banyak orang yang beranggapan jika pria yang sering mengalami stress. Akan tetapi kenyataannya, wanita juga sering mengalami stress tersebut. Bahkan, menurut sebuah survey yang dilakukan di New York Amerika Serikat, ada satu per tiga karyawati yang mengalami stres akut berhubungan dengan pekerjaan mereka di kantor. Dan menariknya lagi, jumlah karyawan perempuan yang mengalami stress jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan stress yang dialami kaum laki-laki.
Mengapa bisa begitu? Sebab banyak perempuan yang sulit untuk mencapai peningkatan karier mereka. Dan hingga sekarang ini, masih banyak wanita yang merasa hasil kerja mereka kurang maksimal, tidak dihargai, dan mendapatkan gaji yang lebih kecil daripada karyawan laki-laki. Selain itu, wanita juga sering mengalami rasa tegang di tempat kerja, sementara pria tak terlalu banyak yang benar-benar mengalami masalah tersebut dalam skala luas.
Seperti yang kita ketahui, hingga sekarang ini kaum pria dan wanita masih memiliki kesenjangan jumlah pendapatan mereka setiap bulannya, walaupun ternyata mereka bekerja pada level yang setaraf, misalnya sama-sama menjabat sebagai seorang manajer personalia. Akan tetapi, menurut fakta yang ditemukan wanita mempunyai hak istimewa, yaitu untuk mengambil cuti hamil dan melahirkan selama 3 bulan. Dan ternyata hak istimewa tersebut juga kerap menimbulkan rasa cemburu bagi kaum pria. Hal itu mengakibatkan, banyak lelaki juga memiliki hak besar untuk memberikan komentar pedas tentang pakaian dan penampilan wanita selama berada di kantor.
Maka dari itu tak mengherankan jika kaum wanita lebih banyak mengalami stres berat pada saat mereka sedang bekerja di kantor jika dibandingkan dengan stress yang dialami oleh para pria. Selain itu, stress pada wanita juga bisa muncul pada saat mereka sedang mengambil cuti hamil dan melahirkan. Mungkin saja terdapat perasaan khawatir jika posisi yang mereka tinggalkan karena sedang cuti tersebut bisa digantikan oleh orang lain. Pemicu stress pada wanita juga disebabkan oleh pengetahuan dirinya mengenai gaji bulanan pria yang lebih besar darinya, padahal memiliki jabatan serupa.
Wanita memang kerap dihubung-hubungkan dengan stress yang mereka alami di kantor. Belum lagi mereka harus memikirkan penampilannya, apakah wajahnya sudah berkeriput, sudah timbul noda-noda hitam di kulit, tubuh uban di rambut, dan sebagainya. Setidaknya hal-hal tersebut menambah penyebab stress pada wanita.
Hingga saat ini, memang banyak orang yang beranggapan jika pria yang sering mengalami stress. Akan tetapi kenyataannya, wanita juga sering mengalami stress tersebut. Bahkan, menurut sebuah survey yang dilakukan di New York Amerika Serikat, ada satu per tiga karyawati yang mengalami stres akut berhubungan dengan pekerjaan mereka di kantor. Dan menariknya lagi, jumlah karyawan perempuan yang mengalami stress jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan stress yang dialami kaum laki-laki.
Mengapa bisa begitu? Sebab banyak perempuan yang sulit untuk mencapai peningkatan karier mereka. Dan hingga sekarang ini, masih banyak wanita yang merasa hasil kerja mereka kurang maksimal, tidak dihargai, dan mendapatkan gaji yang lebih kecil daripada karyawan laki-laki. Selain itu, wanita juga sering mengalami rasa tegang di tempat kerja, sementara pria tak terlalu banyak yang benar-benar mengalami masalah tersebut dalam skala luas.
Seperti yang kita ketahui, hingga sekarang ini kaum pria dan wanita masih memiliki kesenjangan jumlah pendapatan mereka setiap bulannya, walaupun ternyata mereka bekerja pada level yang setaraf, misalnya sama-sama menjabat sebagai seorang manajer personalia. Akan tetapi, menurut fakta yang ditemukan wanita mempunyai hak istimewa, yaitu untuk mengambil cuti hamil dan melahirkan selama 3 bulan. Dan ternyata hak istimewa tersebut juga kerap menimbulkan rasa cemburu bagi kaum pria. Hal itu mengakibatkan, banyak lelaki juga memiliki hak besar untuk memberikan komentar pedas tentang pakaian dan penampilan wanita selama berada di kantor.
Maka dari itu tak mengherankan jika kaum wanita lebih banyak mengalami stres berat pada saat mereka sedang bekerja di kantor jika dibandingkan dengan stress yang dialami oleh para pria. Selain itu, stress pada wanita juga bisa muncul pada saat mereka sedang mengambil cuti hamil dan melahirkan. Mungkin saja terdapat perasaan khawatir jika posisi yang mereka tinggalkan karena sedang cuti tersebut bisa digantikan oleh orang lain. Pemicu stress pada wanita juga disebabkan oleh pengetahuan dirinya mengenai gaji bulanan pria yang lebih besar darinya, padahal memiliki jabatan serupa.
Wanita memang kerap dihubung-hubungkan dengan stress yang mereka alami di kantor. Belum lagi mereka harus memikirkan penampilannya, apakah wajahnya sudah berkeriput, sudah timbul noda-noda hitam di kulit, tubuh uban di rambut, dan sebagainya. Setidaknya hal-hal tersebut menambah penyebab stress pada wanita.